Korelasi adalah derajat hubungan antara dua variable yang setara atau
hubungan simetris dalam statistik. Uji korelasi
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable bebas (X) dengan variable terikat
(Y). besar kecilnya hubungan antara dua variable dinyatakan dalam bilangan yang
disebut koefisien korelasi. Jika koefisien korelasi adalah -1 atau 1, berarti antar
variable tersebut mempunyai hubungan yang sempurna. Koefisien korelasi -1
berarti arah hubungan kedua variable adalah negative. Sedangkan koefisien
korelasi 1 berarti arah hubungan kedua variable adalah positif. Jika nilai koefisien
korelasi adalah 0 atau mendekati 0, berarti antar variable yang diuji tidak
berhubungan.
Uji korelasi dapat dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi Pearson
dengan SPSS. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Buka data pada lembar kerja SPSS.
2. Klik variable view yang ada di pojok
kiri bawah.
3. Isi kolom name dengan nama
variable.
4. Klik data view yang ada di pojok
kiri bawah.
5. Isikan data sesuai nama variable yang telah kita buat di
variable view.
6. Pilih menu Analyze à Correlate à Bivariate.
7.
Pada
kotak dialog Bivariate Correlations, masukkan semua
variable ke kotak Variables.
8. Pada Correlation Coefficients, centang Pearson.
9. Klik OK.
Setelah
kita mendapatkan output dari SPSS yaitu table Correlations. Kita akan melihat nilai koefisien korelasi dan
signifikansinya.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi Pearson adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidakterdapat
korelasi pada data tersebut. Sebaliknya, jika jika nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka terdapat korelasi pada data tersebut.