Uji Chi Square dengan SPSS

Uji chi square adalah uji statistik yang dilakukan bertujuan untuk mencari hubungan antara satu variable bebas dengan satu variable terikat, atau disebut juga analisis bivariat. Uji chi square digunakan untuk mencari perbedaan proporsi/persentase antara dua kelompok yang saling bebas atau tidak berpasangan. Data yang digunakan dalam uji chi square adalah data dalam bentuk frekuensi. Data frekuensi ini merupakan hasil pengklasifikasian data yang berbentuk nominal.
Untuk melakukan uji chi square kita dapat menggunakan fasilitas Crosstab yang terdapat pada program SPSS. Untuk langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1.     Buka data pada lembar kerja SPSS.
2.     Klik variable view yang ada di pojok kiri bawah.
3.     Isi kolom name dengan nama variable.
4.     Isi values dengan kode pengklasifikasian data variable.
5.     Klik data view yang ada di pojok kiri bawah.
6.     Isikan data sesuai nama variable yang telah kita buat di variable view.
7.     Pilih menu Analyze à Descriptive Statistics  à Crosstabs.
8.     Pada kotak dialog Crosstabs, masukkan variable Y ke kotak Column(s). Dan variable X ke kotak Row(s).
9.     Klik Statistics.
10.  Pada kotak dialog Crosstabs: Statistics, centang Chi-square. Pada nominal centang Contingency coefficient.
11.  Klik Continue.
12.  Klik Cells.
13.  Pada kotak dialog Crosstabs: Cell Display, centang Observed dan Expected pada counts. Pada percentages centang Row.
14.  Klik Continue.
15.  Klik OK.

Setelah kita mendapatkan output dari SPSS yaitu table Chi-Square Tests. Kita akan melihat nilai Asymp. Sig (2-tailed).
Sebelum mengambil kesimpulan dari hasil uji chi square, kita harus mengetahui dulu syarat untuk dapat menggunakan chi square, yaitu:
1.     Tidak boleh ada cell yang nilai expectednya < 1.
2.     Tidak boleh ada cell dengan nilai expected <5 lebih dari 20% total cell.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji chi square dengan melihat nilai Pearson Chi-Square adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka terdapat perbedaan proporsi kejadian antara kelompok 1 dan kelompok 2. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Sebaliknya Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka tidak terdapat perbedaan proporsi kejadian antara kelompok 1 dan kelompok 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variable bebas (X) dan variable terikat (Y) tidak berhubungan.
Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka bisa digunakan uji alternative yaitu Fisher’s Exact Test.